Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jenis Ayam Petelur Unggulan - Isa Brown dan Lohmann

Tips Peternakan - Jumpa lagi sobat ternak rumahan. Kali saya akan coba menjawab, walaupun jawaban saya jauh dari sempurna. Karena saya tahu diri saya ini hanya ternak rumahan yang sederhana. 

Dengan jumlah ternak yang kecil, yang sedikit. Sementara kalau anda ingin pertanyaan yang lebih besar, ya.. kapasitas saya bukan disitu.

Isa brown
Source: Pet Keen

Kalau ayam anda diatas 200, bahkan ribuan, ya silahkan anda mencari informasi, mencari referensi di peternakan-peternakan yang jauh lebih besar.

Karena dalam beternak ayam petelur ini. Saya juga bukan yang tahu segala-galanya. Saya juga masih belajar. Saya juga masih banyak kekurangan. Jadi, mohon dimaklumi. 

Yang saya lakukan hanya share informasi. Dari 100% informasi yang saya berikan kalaupun itu ada 10% yang bermanfaat buat anda maka saya sudah bersyukur. Terima kasih. 

Pertanyaan pertama, "Mana yang lebih unggul antara ayam petelur Isa Brown dengan lohman?"

Sebenarnya di peternakan Indonesia jenis ayam yang sering dipergunakan adalah Isa brown, Lohmann dan juga Hy-line. 

Tahukah anda bahwa ada beragam jenis ayam ras petelur di dunia ini?

Di dunia kita lihat ada beragam jenis ayam-ayam yang memiliki produksi telur tinggi tapi jangan salah, ayam-ayam ini adalah ayam-ayam dari galur murni dan termasuk ayam grand parent stock. 

Dan ayam-ayam ini biasanya termasuk jenis ayam-ayam dwiguna yaitu sebagai ayam pedaging dan sebagai ayam petelur. 

Karena itulah, jenis Isa Brown ataupun Lohmann, tidak termasuk disini. Karena ayam-ayam ini termasuk ayam hibrida yaitu ayam final stock. 

Rata-rata peternak ayam di Indonesia umumnya memelihara dari 4 jenis saja yaitu Isa Brown, Lohmann Brown, Hy-line Brown dan Hisex Brown. 

Kalau ada pertanyaan, manakah yang lebih unggul dari ke - 4 jenis tersebut?

Yang jelas produktif telur mereka dalam setahun hampir sama, antara 280 butir hingga 320 butir dan angka ini relatif. Karena cara perawatan dan manajemen pemeliharaan anda lah yang yang akan menentukan hasil akhir tersebut. 

Sedangkan ayam Lohmann, Isa Brown, Hy-line, Hisex menurut kabarnya, merupakan hasil persilangan beberapa varian ayam, di antaranya termasuk ayam Rhode Island White dan Rhode Island Red. 

Rhode Island Red termasuk ayam legendaris yang menjadi nenek moyang dari banyak galur varian ayam-ayam hibrida lainnya. 

Tidak hanya dari persilangan dua jenis ayam tersebut tapi ada ada varian-varian dari jenis ayam lainnya. Sedangkan varian lainnya tentu saja sangat dirahasiakan oleh perusahaan sehingga tidak akan dipublikasikan. 

Dan rata-rata berat ayam-ayam ini tidak lebih dari 2kg. Jadi karena ini ayam kategori final stock atau ayam hibrida dan bukanlah dari galur murni maka ayam-ayam hibrida ini tidak dapat dikawinkan antar sesama ayam hibrida lainnya. 

Karena sifat unggulnya cenderung tidak stabil dan seringkali tidak menurun ke anak-anaknya, dan kemampuan bertelur ayam hibrida inipun akan menurun setelah berusia lebih dari 2 tahun. 

Dengan demikian para peternak akan senantiasa terus bergantung sepenuhnya pada perusahaan penyedia bibit untuk mendapatkan ayam-ayam petelur yang akan dipelihara. 

Karena indukan ayam hibrida ini adalah ayam pilihan yang telah diseleksi khusus dan merupakan aset penting bagi perusahaan-perusahaan pembibitan didunia. 

Jadi kita tidak akan menemukan ayam hibrida kategori parent stock dijual secara bebas. Tentu saja ketika kita ingin membuat DOC sendiri untuk ayam petelur ini kita akan kesulitan.

Dan perlu diketahui bahwa istilah Isa Brown, Lohmann dan Hy-line hanyalah nama-nama yang diambil dari perusahaan-perusahaan pembibitan tersebut. 

Sepert yang kita ketahui, perusahaan ISA dan LOHMANN juga HY-LINE banyak sekali ragam varietas ayam-ayam unggulan mereka. 

Anda tidak perlu kawatir karena hampir semua ayam-ayam petelur yang beredar di pasaran Indonesia tetap 99.9%, walaupun dari DOC dari yang paling bagus dan berkwalitas ataupun dari DOC yang biasa. 

Maka pada akhirnya InsyaAllah (jika Allah menghendaki) akan tetap BERTELUR, ini menurut pengalaman pribadi saya sendiri. Jadi, anda tidak perlu ragu-ragu akan mendapatkan bibit dari jenis yang manapun apalagi untuk ternak skala kecil. 

Maka kita tidak bisa banyak memilih ras petelur yang mana yang kita pilih karena kita juga tidak tahu yang disediakan dari penjualnya jenis bibit yang mana. 

Yang perlu kita lakukan adalah memaksimalkan cara perawatan dan disiplin dalam manajemen pemeliharaan ayam-ayam tersebut apapun jenisnya. 

Dan bisa jadi terjadi campuran dari indukan yang sama karena ayam-ayam ini hampir mirip satu dengan lainnya. 

Baik Hisex, Lohmann dan Hy-line Brown secara tampilan juga hampir tidak bisa dibedakan, sama-sama memiliki tampilan warna coklat  yang lebih gelap. Sedangkan jenis ras Isa Brown memiliki tampilan warna coklat yang lebih muda. 

Ayam ras jenis Isa Brown ini pertama kali dibuat di Inggris sementara Lohmann di Jerman dan mereka dari indukan yang kira-kira hampir sama. 

Jadi kalau anda memilih yang Isa Brown atau Lohmann sama -sama produktif. Jadi anda tidak perlu bingung. Karena rata-rata di Indonesia ini sudah banyak perpaduan antara Isa Brown ataupun Lohmann. 

Walaupun ada pendapat ayam ras Isa Brown lebih unggul dan lebih produktif dan memiliki ukuran telur yang lebih besar tapi tetap saja ketika ayam-ayam ini saat pembesaran kurang maksimal, dalam perawatannya maka tetap saja ayam Isa Brown akan menghasilkan ukuran telur yang kurang besar juga, alias lebih kecil. 

Tapi ketika anda berhasil memaksimalkan perawatan semua jenis ayam ini menuju siap bertelur maka apaun jenisnya, baik Isa, Lohmann, Hisex ataupun Hy-line Brown maka ayam-ayam tersebut tetap akan menghasilkan telur-telur dengan ukuran yang cukup besar. 

Setidaknya dalam 1kg standarnya bisa berisi 15 hingga 16 butir. Kalau 15 butir bisa 1kg. Sedangkan kalau kita isi 16 butir maka beratnya 1kg lebih. 

Tentu saja sebagai peternak kita inginnya 1kg isi 15 butir Itu sudah standar. Karena dengan takaran pakan yang sama tapi akan ada selisih keuntungan yang berbeda. 

Jadi, dari manapun DOC nya anda berasal yang perlu ditekankan bahwa ayam-ayam ini tergantung perawatan anda, atau tergantung penanganan anda dalam pemeliharaan. Dan ayam-ayam ini akan bertelur dengan komposisi pakan yang pas, yang sesuai

Jadi ketika ayam anda nggak bertelur, yang anda harus anda evaluasi adalah komposisi pakannya sudah sesuai, sudah tepat atau nggak atau dari air minumnya, apakah pernah mengalami terlambat atau nggak. 

Karena keterlambatan pemberian minum terlambat 2 jam bisa berdampak produksi bertelur ayam ini terganggu selama 2 minggu, bisa lebih juga.

Untuk itu yang perlu anda lakukan adalah evaluasi di komposisi pakannya. Jangan menyalahkan, " Wah, ini bibitnya jelek! Wah, ini bibitnya yang bagus".

Ayam Isa Brown atau Lohmann atau yang lainnya itu yang menentukan tetap manajemen pakan anda, perawatan anda dan komposisi pakan yang pas. 

Yang membedakan ayam kwalitas bagus Grade A dengan yang reject (ayam-ayam reject) itu hanya ketika usia 4 bulan hingga 7 bulan. 4 bulan, 5 bulan, 6 bulan, biasanya
 7 bulan sudah hampir sama semua jenis ayam. 

Demikian jawaban dari saya. Semoga membantu. Kita ketemu dengan next post berikutnya. Salam sukses selalu. 

Posting Komentar untuk "Mengenal Jenis Ayam Petelur Unggulan - Isa Brown dan Lohmann"