Larangan Muslimah Bercampur dan Berjabat Tangan dengan Pria Bukan Mahram
Wanita Muslimah yang lurus tidak mau bercampur dengan kaum laki laki dan akan menghindarinya menurut kesanggupannya, tidak mencari-cari jalan untuk bercampur dengan laki-laki dan tidak mendorong orang lain melakukannya. Dalam hal ini dia akan mengikuti Fathimah binti Rasulullah SAW, Ummahatul-Mukminin dan istri orang-orang salaf yang shaleh dan kalangan shahabat, tabi’in dan siapa pun yang mengikuti mereka dengan cara yang baik.
Gambar: unsplash.com |
Sudah barang tentu wanita Muslimah yang tidak mau bercampur dengan laki-laki, juga tidak mau berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Yang demikian ini karena dia mengikuti sabda Nabi SAW dan tindakan beliau, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah Ummul-Mukminin, dia berkata,
كَانَتِ الْمُؤْمِنَاتُ إِذَا هَاجَرْنَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُمْتَحَنَّ بِقَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (يَا أَيُّهَا النَّبِىُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَنْ لاَ يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلاَ يَسْرِقْنَ وَلاَ يَزْنِينَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ. قَالَتْ عَائِشَةُ فَمَنْ أَقَرَّ بِهَذَا مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ فَقَدْ أَقَرَّ بِالْمِحْنَةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَقْرَرْنَ بِذَلِكَ مِنْ قَوْلِهِنَّ قَالَ لَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « انْطَلِقْنَ فَقَدْ بَايَعْتُكُنَّ ». وَلاَ وَاللَّهِ مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ. غَيْرَ أَنَّهُ يُبَايِعُهُنَّ بِالْكَلاَمِ – قَالَتْ عَائِشَةُ – وَاللَّهِ مَا أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى النِّسَاءِ قَطُّ إِلاَّ بِمَا أَمَرَهُ اللَّهُ تَعَالَى وَمَا مَسَّتْ كَفُّ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَفَّ امْرَأَةٍ قَطُّ وَكَانَ يَقُولُ لَهُنَّ إِذَا أَخَذَ عَلَيْهِنَّ « قَدْ بَايَعْتُكُنَّ ». كَلاَمًا.
“Apabila para wanita Mukminah hijrah kepada Rasulullah SAW, maka mereka diuji dengan firman Allah, ‘Hai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan menyekutukan sesuatu pun dengan Allah....’ hingga akhirayat.”
Aisyah berkata lagi, ‘Siapa diantara wanita-wanita Mukminah yang mengikrarkan sumpah setia ini, berarti dia telah dibaiat sesuai dengan syariat. Jika Rasulullah SAW sudah menetapkan ikrar perkataan mereka, maka beliau bersabda, ‘Pergilah, karena aku telah membaiat kalian’.
Demi Allah, tangan beliau sama sekali tidak menyentuh tangan seorang wanita pun, karena beliau membaiat mereka hanya lewat perkataan.” Aisyah berkata lagi, “Demi Allah, Rasulullah SAW sekali tidak memegang wanita kecuali seperti yang diperintahkan Allah Ta’ala. Telapak tangan Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan telapak tangan seorang wanita pun. Setiap kali selesai membaiat mereka, beliau bersabda, “Aku telah membaiat kalian dengan perkataan. (HR. Muslim)
Disadur dari buku "Jati Diri Wanita Muslimah", Karya DR. Muhammad Ali Al-Hasyimi, terbitan Pustaka Al-Kautsar.
Posting Komentar untuk "Larangan Muslimah Bercampur dan Berjabat Tangan dengan Pria Bukan Mahram"