Kewajiban Muslimah Berpuasa pada Bulan Ramadhan
Wanita Muslimah adalah orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan jiwanya ditaburi iman. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lampau diampuni.” (Muttafaq Alaih)
Gambar: unsplash.com |
إِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ وَلاَ يَجْهَلْ, فَإِذَا شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَليَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ.
““Jika pada hari salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan dan tidak juga melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Dan jika ada orang yang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.""(Muttafaq Alaih)
Pada bulan Ramadhan, wanita Muslimah yang bertakwa merasa bahwa dia sedang berteduh pada bulan yang lain daripada bulan-bulan yang lain, karena pada saat itu pahala amal-amal shaleh dilipatgandakan, pintu pintu kebaikan dibuka lebar-lebar, puasa pada bulan ini kepunyaan Allah, padahal Dialah yang memberinya pahala. Sementara pahala Allah Yang Mahakaya dan Maha Pemberi nikmat serta karunia amat besar, menyeluruh dan melimpah ruah, tak mungkin bisa dibayangkan manusia.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amal bani Adam dilipatgandakan. Satu kebaikan berlipat menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan yang serupa. Allah berfirman, “Kecuali puasa. Puasa itu bagi-Ku dan Aku mengganjarnya karena dia meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.’ Orang yang sedang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan. Satu kegembiraan saat berbuka dan sati kegembiraan lagi saat bersua Rabbnya. Bau mulutnya yang tidak sedap lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi.” (HR. Muslim)
Karena itu wanita Muslimah yang sadar harus bisa menyelaraskan antara pekerjaan rumah tangganya pada bulan Ramadhan dan antara bagaimana dia pandai-pandai mengisi waktunya dengan ibadah dan taqarrub kepada Allah, dengan mengerjakan amal-amal shaleh. Kesibukan rumah tangganya jangan sampai membuatnya lalai mengerjakan shalat fardhu tepat pada waktunya, shalat-shalat nawafildan membaca Al-Qur’an. Beban-beban keluarga jangan sampai membuatnya lalai mendirikan shalat tahajjud dan berdoa, sementera dia juga mengetahui apa yang telah dipersiapkan Allah bagi orang-orang yang aktif mendirikan shalat malam pada bulan Ramadhan, kaum laki-laki maupun perempuan berupa pahala yang besar dan ampunan yang luas.
Rasulullah SAW sendiri selalu berusaha memperbanyak amal-amal shaleh pada bulan Ramadhan yang tidak beliau lakukan di bulan-bulan lain, terutama pada sepuluh hari yang terakhir.
Dari Aisyah RA, dia berkata,
“Rasulullah meningkatkan ibadahnya pada bulan Ramadhan yang tidak beliau lakukan pada bulan yang lain, dan pada sepuluh hari terakhir, yang tidak beliau lakukan pada hari-hari yang lain.” (HR. Muslim)
Juga dari Aisyah, dia berkata,
“Jika memasuki sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan maka Rasulullah e menghidupkan seluruh waktu malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dan mengencangkan kain penutup badan.” (Muttafaq Alaih)
Beliau menyuruh mencari Lailatul Qadar dan menganjurkannya dengan bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari yang terakhir dari Ramadhan.” (Muttafaq Alaih)
ومن قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa bangun (mendirikan shalat) pada Lailatul Qadar karena iman dan mencari ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lampau diampuni.” (Muttafaq Alaih)
Bulan yang mulia ini adalah bulan untuk melakukan ibadah secara tulus. Tidak seharusnya bagi wanita Muslimah yang rajin dan sungguh sungguh menghabiskan waktu malamnya untuk bercanda dan melakukan hal-hal yang tidak berguna. Sehingga telah dekat waktu subuh, dia pun mengantuk lalu tertidur dan tidak sempat membangunkan anggota keluarganya sehingga semua tertidur dan tidak sempat mengerjakan shalat subuh.
Wanita Muslimah yang sadar dan ingin hidup bersama anggota keluargannya dengan pola kehidupan yang islami pada bulan Ramadhan, harus pandai-pandai mengatur jadwal pada malam-malam bulan Ramadhan. Sehabis melaksanakan shalat isya’, anggota keluarganya tidak boleh berjaga terlalu lama, karenatak seberapa lama kemudian mereka harus bangun untuk mendirikan shalat malam atau tarawih, lalu disusul makan sahur, Rasulullah SAW memerintahkan untuk makan sahur karena di dalamnya terkandung yang banyak. Beliau bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Sahurlah kalian karena di dalam sahur itu ada barakah.” (Muttafaq Alaih)
Wanita Muslimah yang harus membantu semua anggota keluarganya untuk bangun makan sahur karena mengikuti perintah Raulullah SAW apalagi di dalam sahur itu terdapat barakahnya, di antaranya mengingatkan untuk mendirikan shalat malam, menyuntikkan sugesti di dalam jiwa untuk pergi ke masjid mendirikan shalat subuh secara berjama’ah. Yang pasti, makan sahur bisa menguatkan badan, dan begitulah yang selalu dilakukan Rasulullah SAW dan yang dianjurkannya.
Dari Zaid bin Tsabit RA dia berkata,
“Kami pernah makan sahur bersama-sama Rasulullah SAW, kemudian kami bangkit untuk mendirikan shalat. Ada yang bertanya, “Berapa lamakah jarak antara sahur dan shalat itu?” Beliau menjawab, “(Selama membaca) lima puluh ayat.” (Muttafaq Alaih).
Tak dapat diragukan, wanita Muslimah yang menjadi sumber kebaikan bagi seluruh anggota keluarganya pada bulan Ramadhan, akan mendapat limpahan pahala dari Allah dan pahalanya itu akan dilipatgandakan. Firman Nya,
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ عَمَلًاۚ
“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.” (Al-Kahfi: 30)
Disadur dari buku "Jati Diri Wanita Muslimah", Karya DR. Muhammad Ali Al-Hasyimi, terbitan Pustaka Al-Kautsar.
Posting Komentar untuk "Kewajiban Muslimah Berpuasa pada Bulan Ramadhan"