Membangun Kemesraan 'Hot' Ala Rasulullah Agar Cinta Tak Kunjung Padam
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah ia menciptakan istri-istrimu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Al-Qur'an Surah Ar-Rum: 21)
Rasa kasih dan sayang yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada sepasang suami isteri, bagaikan pohon yang memerlukan siraman air dan pupuk agar senantiasa tumbuh sehat sehingga dapat memberi manfaat. Tidak layu. Pupuk dan air bagi pohon cinta itu adalah isyarat-isyarat kemesraan, yang dilaksanakan sepenuh hati dan dengan sabar.
![]() |
Gambar: http://www.fanind.com |
Guru kemesraan suami-istri adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliaulah suami paling romantis, teladan bagi kita yang ingin meraih cinta sejati. Meraih kebahagiaan akhirat dan kebahagiaan dunia. Berikut beberapa keistimewaan kemesraan yang pernah beliau tunjukkan kepada keluarga kita, dan bisa kita teladani.
SENANG MEMBERI
1. Penampilan Terbaik di Hadapan Pasangan
'Aisyah berkata: "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila meminyaki badannya, beliau mulai dari auratnya dan mengusapinya dengan nura (sejenis serbuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya." (HR. Ibnu Majah)
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Aku pernah menyapukan minyak wangi kepada Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam dengan minyak wangi yang beliau miliki sehingga aku mendapati warna kemilaunya minyak wangi tersebut pada kepala dan janggutnya." (HR: Bukhari)
2. Memberi Hadiah
Dituturkan oleh Ummu Kultsum binti Abu Salamah, "Ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, "Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sehelai pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi. Namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi sudah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu."
Ia (Ummu Kultsum) berkata, "Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau. Lalu beliau memberikan kepada setiap istrinya satu botol minyak kasturi. Sedang baki minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepadaku." (HR. Ahmad)
3. Air Muka yang Menyenangkan
'Umarah berkata, "Saya bertanya kepada 'Aisyah radhiyallahu 'anha, 'Bagaimana keadaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bila berduaan dengan isteri-isterinya?"
Jawabnya, "Ia adalah seorang lelaki seperti laki-laki lainnya, tetapi bedanya beliau seorang lelaki yang paling terhormat, paling lemah lembut serta senang tertawa dan tersenyum." (HR. Khara'iti dan Ibnu 'Asakir)
DISPLAY OF AFFECTION
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tak ragu atau malu menunjukkan kemesraannya, dengan berbagai cara, kepada para istri beliau. Misalnya, dengan cara-cara di bawah ini:
1. Minum dari Tempat yang Sama
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Saya biasa minum dari cawan yang sama ketika haid. Lalu Rasulullah mengambil cawan tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya. Lalu beliau minum, kemudian saya mengambil cawan itu, lalu saya menghirup isinya. Kemudian beliau mengambilnya dari saya, dan meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya lalu beliau pun menghirupnya." (HR. Abdurrazaq dan Sa'id bin Manshur)
2. Bekas Gigitan Istri
'Aisyah berkata, "Ketika sedang haid, aku minum. Kemudian gelasnya aku berikan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliaupun minum pada bagian gelas yang tadinya aku gunakan untuk minum. Demikian pula waktu aku sedang haid, aku menggigit sepotong daging lalu bekas gigitan itu aku berikan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau tidak segan menggigitnya pada bagian yang bekas aku gigit." (HR. Nasa'i)
3. Menghadiri Jamuan Berdua
Dari Anas, "Sesungguhnya Rasulullah mempunyai tetangga seorang Parsi yang pandai membuat lauk-pauk. Ia membuat masakan untuk Rasulullah kemudian datang mengundang (Nabi) makan." Nabi bertanya, " Apakah 'Aisyah diundang juga?" Ia menjawab, "Tidak." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Saya tidak akan datang." Ia pun kembali mengundang. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Apakah 'Aisyah diundang juga?" Ia menjawab, "Tidak". Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Saya tidak akan datang". Orang ini datang kembali mengundang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Apakah 'Aisyah diundang juga?" Pada undangannya yang ketiga, ia menjawab, "Ya!" Keduanya (Nabi dan 'Aisyah) lalu berdiri dan berjalan seiring sehingga sampai ke rumah pengundang tadi." (HR. Muslim)
4. Tidur Bersama Setelah Jima'
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkaya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam billa berkeinginan kepada istrinya, maka beliau menunaikannya. Kemudian tidur seperti kebiasaannya tanpa bersucu lebih dahulu." (HR. Sa'id bin Manshur, Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Jarir)
5. Memeluk Istri
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mandi setelah bersetubuh, kemudian beliau memeluk saya sebelum saya mandi." (HR. Said bin Manshur dan Ibnu Abi Syaibah)
6. Tidur dalam Satu Selimut
Dari Atha' bin Yasar: "Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan 'Aisyah tiba-tiba 'Aisyah bangkit. Beliau kemudian bertanya: 'Mengapa engkau bangkit?' Jawabnya, 'Karena saya haid, wahai Rasulullah,' Sabdanya, 'Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.' Aku pun masuk, lalu berselimut bersama-sama beliau." (HR. Sa'id bin Manshur)
7. Mandi Bersama
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Aku biasa mandi bersama dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana)." (HR. 'Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)
8. Panggilan Mesra
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Surah yang pertama aku pelajari dari Al-Qur'an adalah Surah Thaha. Dahulu jika aku membaca, 'Thaa haa, Kami tidak menurunkan Al-Qur'an kepadamu supaya kamu menjadi celaka.' (Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam) berkata kepadaku, "Wahai Aisy, engkau tidak akan celaka." (HR. Ibnu Asakir)
'Aisyah radhiyallahu 'anha juga berkata: "Saya pernah meminjam sebuah jarum dari Hafshah binti Rawahah yang saya gunakan untuk menjahit pakaian Rasulullah. Jarum itu terjatuh dari tangan saya, lalu saya mencarinya, tetapi tidak berhasil mendapatkannya. Tiba-tiba Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk, lalu aku dapat melihat dengan jelas jarum yang terjatuh karena pancaran sinar wajah beliau. Saya pun tertawa, kemudian beliau berkata: 'Wahai si pipi merah delima, mengapa engkau tertawa?' Saya menjawab, "Saya sedang mengalami begini dan begini." Dengan suaranya yang keras beliau pun berkata, "Wahai 'Aisyah, sungguh celaka, sungguh celaka, orang yang dijauhkan dari melihat wajah ini. Tak seorang pun mu'min atau kafir melainkan semuanya sangat ingin melihat wajahku ini." (HR. Ibnu 'Asakir)
9. Wudhu Bersama
Dari Ummu Habibah Al-Juhaniyyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Kadang-kadang tangan saya dan tangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bergantian masuk ke dalam bekas yang sama ketika berwudhu." (HR. Ibnu Abi Syaibah)
BERMANJA DAN MEMANJAKAN
1. Mengeremasi dan Menyisiri Rambut Suami
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjulurkan kepalanya kepadaku ketika aku sedang haid, padahal beliau ketika itu sedang i'tikaf. Beliau meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu aku cuci kepalanya dan aku sisir (rambutnya), padahal aku sedang haid." (HR. Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)
2. Membelai Isteri
"Adalah Rasulullah setiap hari mesti mengunjungi kami semua (isteri-isterinya), seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat isteri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya." (HR. Ahmad)
3. Duduk di Pangkuan Isteri
Khadijah radhiyallahu 'anha, "Wahai Rasulullah, anak bapak saudaraku, sanggupkah tuan menceritakan kepadaku tentang teman tuan yang datang kepada tuan jika ia datang?" Beliau bersabda, "Dapat." Ia berkata, "Kalau ia datang lagi kepada tuan, beritahukanlah kepadaku kedatangannya." Lalu Jibril datang sebagaimana kebiasaannya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata pada Khadijah, "Wahai Khadijah, ini ada Jibril datang kepadaku." Ia berkata, "Ya wahai anak pamanku, duduklah tuan di atas paha kiriku." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun berdiri dan duduk di atas paha kirinya. Ia berkata, "Adakah tuan masih melihatnya?" Beliau bersabda, "Ya." Ia berkata, "Pindahlah dan duduklah tuan di atas paha kananku". Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pindah dan duduk di atas paha kanannya. Ia berkata, "Apakah tuan masih melihatnya?" Sabdanya, "Ya". Ia berkata, "Lalu aku mengambil dan memakai kerudung, tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap duduk di atas pangkuanku." Kemudian (Khadijah) berkata lagi, "Apakah tuan masih melihatnya?" Sabda beliau, "Tidak." Ia berkata, "Wahai anak bapak saudaraku, tenanglah dan tetaplah bergembira hati. Demi Allah sesungguhnya yang datang itu adalah malaikat dan sama sekali bukan syaitan." (HR. Ibnu Najjar)
4. Tidur Berbantalkan Pangkuan Isteri
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haid. Kemudian beliau membaca Al-Qur'an." (HR. Abdurrazaq)
5. Suami Bersandar di Bahu Isteri
Ummu Salamah radhiyallahu 'anha berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyandarkan dirinya ke bahu saya, kemudian beliau keluar untuk melakukan shalat tanpa berwudhu lagi." (HR. 'Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)
MENGHORMATI PENDAPAT, KEINGINAN SUAMI/ISTERI
1. Minta Pendapat Isteri Mengenai Pakaian
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberi hadiah kain selubung hitam, lalu beliau pakai selubung itu seraya bersabda, 'Bagaimana menurut pendapatmu pakaian ini, wahai 'Aisyah?' Alangkah tampannya engkau dengan pakaian itu, wahai Rasulullah. Warna hitamnya serasi dengan kulit putihmu dan kulit putihmu dengan warna hitamnya.' Kata 'Aisyah, "Kemudian beliau keluar ke tempat orang ramai dengan pakaian itu." (HR. Ibnu Asakir)
2. Menghidangkan Makanan Kesukaan
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyukai madu dan manisan. Ketika selesai shalat ashar beliau mendatangi istri-istrinya, lalu beliau mendekati salah seorang dari mereka. Beliau masuk ke rumah Hafshah binti 'Umar lalu tinggal di situ lebih lama dari biasa beliau tinggal. Oleh karena itu, saya cemburu, lalu saya tanyakan hal itu. Seseorang mengatakan kepadaku bahwa seorang wanita dari kaumnya memberi hadiah kepadanya semangkuk madu, lalu Hafshah menghidangkannya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk sekali minum." (HR. Bukhari)
SALING MEMULIAKAN DAN MELAYANI
1. Istri Menyediakan Air dan Mentabiri Suami Mandi
Maimunah berkata, "Pada suatu ketika aku menyiapkan air (mandi) untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika beliau sedang mandi, aku menutupinya dengan sehelai kain. Setelah selesai, aku berikan sehelai kain kepada beliau dan beliau tidak menolaknya." (HR. Nasa'i)
2. Istri Menyiapkan Siwak
'Aisyah, dalam sebuah hadits panjang, berkata, "Kami biasa menyediakan siwak dan alat pembersih untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Allah membangunkan beliau dari tidurnya pada waktu malam hari, kemudian Baginda bersiwak dan berwudhu lalu shalat." Darinya ('Aisyah) pula (ia berkata), 'Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah tidur siang atau malam hari, melainkan ketika Baginda bangun pasti membersihkan mulutnya dengan siwak sebelum berwudhu.' (HR. Ahmad)
3. Mengambilkan Minum Istri
'Aisyah berkata, "Rasulullah pernah mengulurkan kepadaku segelas air, lalu aku meminumnya. Setelah itu aku berikan kembali kepada beliau dan beliau pun tidak segan untuk minum pada bagian gelas yang tadinya aku minum, walaupun pada waktu itu aku sedang haid." (HR. Bukhari)
SALING MENGHIBUR
1. Menghibur Hati Suami yang Gundah
Dalam sebuah riwayat Khadijah pernah memangku Rasulullah Shallallahu 'alaihi untuk menghibur beliau yang sedang gundah sesudah mulainya masa kerasulannya.
2. Menghibur Istri yang Menangis
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menemuinya, sedangkan ia mengalami haid, tempatnya di daerah Saraq, sebelum memasuku Kota Mekah (dalam perjalanan berhaji). Ketika itu 'Aisyah sedang menangis (karena sedih haid akan mengganggu ibadah hajinya), beliau bertanya, "Kenapa dengan kamu? Apakah kamu sedang haid?" 'Aisyah menjawab, "Benar." Beliau bersabda, "Sesungguhnya ia adalah sesuatu yang memang telah ditentukan oleh Allah terhadap makhluk yang bernama wanita. Tetap laksanakanlah apa yang menjadi tuntutan seorang yang sedang melakukan ibadah haji. Kamu hanya tidak boleh melakukan thawaf di Ka'bah." Lebih lanjut 'Asiyah mengatakan, "Sewaktu berada di Mina, aku diberikan daging sapi. Aku bertanya dengan heran, apa ini? Para sahabat yang mengantarkannya menjawab, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah berkorban seekor sapi untuk istri-istrinya." (HR. Bukhari)
MENYEDIAKAN WAKTU KHUSUS
1. Waktu untuk Keluarga
Husain berkata, "Aku bertanya kepada ayah tentang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika di rumah. Ayahku (Ali bin Abi Thalib) berkata, "Bila di rumah, beliau membagi keberadaannya itu (acara di rumahnya) kepada tiga bagian. Satu bagian untuk (mengabdi kepada) Allah, satu bagian untuk keluarganya dan satu bagian lainnya untuk dirinya." (HR. Tirmidzi)
2. Melihat Pertunjukan Bersama
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, "Sesungguhnya orang-orang Habsyi mengadakan permainan untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memanggilku, lalu aku melihat pertunjukkan itu dari atas bahu beliau sehingga aku merasa puas." (HR. Ahmad)
3. Melayani Istri Bermain
Dari 'Aisyah, "Sesungguhnya aku dahulu biasa bermain boneka dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengundang teman-temanku yang masih kecil untuk main boneka bersamaku." (HR. Ahmad)
4. Berlomba
'Aisyah berkata "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berlomba denganku hingga aku dapat mendahuluinya. Demikianlah aku selalu dapat mendahuluinya sehingga ketika aku menjadi gemuk. Beliau berlomba denganku dan beliau dapat mendahului aku. Rasulullah bersabda, 'Kali ini penebus (kekalahanku) yang dulu.'" (HR. Ahmad dan Abu Daud)
SELALU BERLAKU BAIK
1. Memegang Tangan Istri Saat Membicarakan Hal Penting
'Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memegang tanganku pada suatu hari seraya berkata, 'Alangkah baiknya kaumku boleh mengerti. Aku dahulu merobohkan Ka'bah lalu aku pasangkan padanya batu ini karena memang berasal dari Ka'bah tersebut. Akan tetapi, kaummu keberatan untuk membangunnya dan aku telah meletakkan di tempat tersebut dua pintu yang aku lekatkan dekat tanah. Sesungguhnya kaummu mengangkat pintunya agar tidak ada orang dapat masuk kecuali yang mereka kehendaki dan sesungguhnya aku telah membelanjakan simpanan dananya (untuk pembangunannya)." (HR. Ibnu Asakir)
2. Mengingatkan untuk Kebaikan
Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam biasa memencet hidung 'Aisyah jika ia marah dan berkata, "Wahai 'Uwaisy bacalah doa, 'Wahai Tuhanku, Tuhannya Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkan kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan." (HR. Ibnu Sunni)
3. Isteri Tidak Menjauhi Suami Bila Marah
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan kepada saya, "Sesungguhnya aku mengatahui bila engkau merasa senang kepadaku dan bila engkau marah kepadaku.' Saya bertanya, 'Dari mana engkau mengetahui itu.' Beliau menjawab, 'Apabila engkau merasa senang kepadaku, engkau mengucapkan, 'Tidak! Demi Tuhannya Muhammad. Akan tetapi, apabila engkau marah kepadaku, engkau mengucapkan, 'Tidak! Demi Tuhannya Ibrahim! Saya menjawab, "Betul, demi Allah! Betul, ya Rasulullah! Saya tidak meninggalkanmu (karena 'ngambek), hanya aku tidak menyebut nama(mu)." (HR. Muslim)
4. Membonceng dan Minta Maaf kepada Istri
Shafiyyah radhiyallahu 'anha berkata, "Saya tidak pernah menyaksikan seseorang yang akhlaknya lebih baik daripada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Suatu malam beliau memboncengkan saya di bagian belakang untanya. Saya mulai mengantuk, lalu Rasulullah mencubit saya dengan tangannya seraya bersabda. 'Duhai orang ini, tahan sedikitlah (jangan cepat mengantuk) wahai putri Huyay!' Beliau berkata lagi, 'Wahai Shafiyyah, aku minta maaf kepadamu atas perlakuanku kepada kaummu karena mereka telah mengatakan saya begini dan begitu.' (HR. Ibnu 'Asakir dan Abu Nu'aim)
5. Segera Menemui Istri Saat Tergoda yang Lain
Dari Jabir, "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab. Lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda. "Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa syaitan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu." (HR. At-Tirmidzi)
6. Shalat di Sebelah Istri yang Tertidur
Maimunah radhiyallahu 'anha berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa shalat dan saya tidur di sisinya. Terkadang pakaian beliau menyentuh saya ketika sujud. Beliau shalat di tikir kecil." (HR. Ibnu Abi Syaibah)
7. Tidak Kasar dan Menghina
Diriwayatkan oleh Hind bin Abi Halah, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam seorang yang banyak memendam kesedihan. Baginda selalu berpikir (bahkan hampir) tidak sempat beristirahat santai. Baginda lebih banyak diam, baginda tidak bicara, kecuali apabila perlu. Membuka dan menutup pembicaraan dengan menyebut nama Allah Ta'ala. Isi pembicaraannya padat dengan makana, kata-katanya jelas, tiada yang sia-sia, dan tiada pula yang kurang dipahami. Baginda tiada bersikap kasar dan tiada pernah menghina. Nikmat Allah dibesarkannya walaupun hanya sedikit. Selain itu, beliau tidak pernah mencela makanan dan minuman. Juga tidak pernag memujinya." (HR. Tirmidzi)
8. Tidak Membangunkan Istri Bila Pulang Malam
Anas radhiyallahu 'anhu berkata, "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengetuk pintu rumah keluarganya pada malam hari. Beliau biasa pulang kepada mereka pada pagi atau petang hari." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
SALING MEMBANTU
1. Membersihkan Tetesan Darah Haid Istri
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Aku pernah tidur bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas satu tikar ketika aku sedang haid. Bila darahku menetes ke tikar itu, beliau mencucinya pada bagian yang terkena tetesan darah itu dan beliau tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau shalat di tempat itu juga, lalu baginda berbaring kembali ke sisiku." (HR. Nasa'i)
2. Membersihkan Mani dan Kain Suami
'Aisyah berkata, "Saya dahulu pernah membersihkan mani dari pakaian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan akar rumput yang berbau wangi, kemudian beliau pergi untuk melakukan shalat dengan pakaian itu." (HR. Jama'ah, kecuali Bukhari)
3. Meringankan Beban Kerja Istri
'Aisyah ditanya, "Apakah yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di rumahnya?" ('Aisyah) menjawab, "Beliau seorang manusia biasa. Beliau biasa mencuci bajunya sendiri, memerah susu kambingnya sendiri dan melayani dirinya sendiri." (HR. Tirmidzi).
Dikutip dari Majalah Aulia, oleh: Abu Zaky
Posting Komentar untuk "Membangun Kemesraan 'Hot' Ala Rasulullah Agar Cinta Tak Kunjung Padam"