Adab Malam Pengantin Muslim
Apa sih yang tidak diatur oleh Islam? Inilah tuntunan hidup lurus dan sempurna dari Allah Ta'ala yang mengurusi semua hal, mulai dari urusan yang besar, sampai yang paling kecil, mulai dari urusan publik sampai hal yang bersifat sangat pribadi. Malam pengantin, ketika biasanya kedua mempelai untuk pertama kalinya dihalalkan Allah Ta'ala untuk melakukan hubungan badan suami-istri, juga dituntunkan oleh Islam.
![]() |
Gambar: http://www.fanind.com |
Mengapa? Karena jima' atau hubungan badan suami-istri ini diharapkan nantinya akan menghasilkan anak-anak yang shalih dan shalihah - yang akan menjadi "tabungan abadi" bagi kedua mempelai kini dan membangun kekuatan ummat. Nah, ketika semua kesibukan walimatul 'urusy sudah selesai. Hari sudah malam dan suasana sudah kembali tenang, ketika kedua mempelai memasuki kamar pribadi mereka, apa yang seharusnya mereka lakukan?
Inilah yang dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
MENGUCAPKAN SALAM
Betul. Mengucapkan salam. Disunnahkan oleh Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi pengantin lelaki untuk pertama kali menyapa dan mengucapkan salam kepada istrinya yang baru saja dinikahinya. Hal ini akan dapat menenangkan hati dan pikiran si mempelai perempuan, sekaligus menghilangkan rasa was-was dan segan. Ucapan salam yang hangat dan lembut dari si pengantin lelaki akan membantu mengakrabkan suasana dan menumbukan kemesraan.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Ummu Salamah bahwa semasa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menikahinya dan hendak menggaulinya, "Beliau mengucapkan salam terlebih dulu." (HR. Abu Syaikh dengan sanad hasan)
MORE ICE-BREAKING
Sesudah salam, disunnahkan bagi si pengantin lelaki untuk memberikan kepada istrinya suatu makanan atau minuman atau apa saja - demi lebih mengakrabkan lagi hubungan yang baru dibina itu. Dalam sebuah hadits, Asma binti Yazid berkata, "Saya adalah orang yang merias 'Aisyah ketika menikah dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Begitu selesai meriasnya, saya kemudian menemui Rasulullah dan mempersilahkan beliau untuk melihat mempelai wanita lengkap dengan dandanannya. Rasulullah kemudian menemuinya, lalu duduk di sampingnya. Tidak lama kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil cangkir besar berisi susu. Beliau meminumnya sedikit kemudian memberikannya kepada 'Aisyah. 'Aisyah kemudian tertunduk tanda malu.
Dalam hadits tersebut, Asma mengatakan, "Aku lalu mendekatinya sambil berkata kepadanya, 'Ambillah wahai 'Aisyah, ini langsung dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. 'Aisyah kemudian mengambil cangkir itu dan meminumn isinya sedikit." (HR. Ahmad)
MENDOAKAN
Disnunnahkan bagi si pengantin lelaki untuk kemudian menyentuh kening sang istri lalu mendoakannya. Sebuah isyarat kemesraan yang sungguh mulia, sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang suatu saat bersabda,
"Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang (hamba), peganglah terlebih dahulu keningnya, sebutlah nama Allah dan berdo'alah untuk keberkahan seraya ucapkanlah doa berikut ini: 'Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi wa jabaltuha 'alaih, wa a'udzubika min syarriha wa syarri ma fiha wa syarri ma jabaltuha 'alaih. 'Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya (istri) dan kebaikan apa yang saya ambil dari padanya, serta aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang ada di dalamnya juga dari kejahatan dari apa yang aku ambil daripadanya."' (HR. Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah)
SHALAT SUNNAH
Ketika cinta menggebu-gebu, maka shalat sunnahlah dahulu, dua rakaat... Salah seorang Sahabat Rasulullah, Abu Said yang mantan budak Abu Usaid berkata: "Saya menikah ketika masih menjadi hamba sahaya, lalu saya mengundang sekelompok sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaih wa sallam di antaranya ada Ibnu Mas'ud dan Abu Dzar juga Hudzaifah. "Abu Said berkata, 'Lalu dibacakan iqamat untuk shalat. Abu Dzar kemudian, berangkat untuk maju ke depan, para Sahabat lainnya kemudian berkata, 'Kamu juga ikut." Abu Said berkata, "Apakah harus demikian?" Mereka menjawab, "Ya."
Digambarkan oleh Abu Said, "Aku lalu maju ke depan sedangkan saya saat itu masih seorang budak belian. Mereka mengajariku dan mereka berkata, 'Apabila kamu hendak menggauli istri kamu (baru pengantin), shalatlah terlebih dahulu dua rakaat, kemudian berdoalah kepada Allah untuk kebaikan apa yang telah kamu gauli, juga berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya dan kejahatan diri kamu juga diri keluargamu." (HR. Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih)
NAFAS MENYENANGKAN
Sebelum mencumbu istri, berdandanlah dan bersihkan mulut dengan penyegar nafas atau wewangian untuk mulut. Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini: "Syuraih bin Hani berkata, 'Saya pernah bertanya kepada 'Aisyah, dengan apa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memulai sebelum beliau menggauli istri-istrinya?" Aisyah berkata, "Dengan siwak (pembersih mulut dan gigi)." (HR. Muslim)
SEBUTLAH NAMA ALLAH
Sebutlah nama Allah dan berdoalah dengan doa untuk jima' sebelum seorang suami menggauli istrinya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaih wa sallam bersabda, "Apabila seseorang membaca doa berikut ini sebelum menggauli istrinya - bismillah Allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan wa razaqtana (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah syaitan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang Engkau rizkikan kepada kami (anak, keturunan) - dan kemudian dari hubungan tersebut ditakdirkan menghasilkan seorang anak, maka ia tidak akan diganggu oleh setan selamanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dikutip dari Majalah Aulia
Posting Komentar untuk "Adab Malam Pengantin Muslim"