Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masih Muda Tapi Pelupa?

Menurut Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Jakarta Selatan, yang juga dokter spesialis syaraf (neurologist) dari RSUP Fatmawati di Jakarta, Dr. Arfan Mappalilu, SpS, beberapa tahun terakhir ini semakin banyak mereka yang berusia 30 tahun ke atas mulai diserang penyakit lupa.

Lupa janji hari ini akan bertemu dengan teman atau klien, lupa kegiatan kemarin, lupa menaruh kunci mobil, lupa rencana akan membawa si kecil ke dokter sore ini dan banyak lagi lupa lainnya. Penyakit ini bukan tergolong penyakit yang mudah merenggut nyawa kita, tapi cukup mengganggu ketentraman hidup.

Ada lupa yang masih dalam batas normal, ada juga lupa yang disebabkan penyakit. Lupa yang masih dalam batas normal itu cenderung disebabkan stres. Stres akibat beban pekerjaan dan beban pikiran yang menyebabkan tidak bisa konsentrasi atau fokus. Gaya hidup yang semakin kacau sekarang ini tanpa disadari menyebabkan kita sering lupa. Meski usia baru melewati 30 tahun. Bingung 'kan? Kebiasaan hidup yang tidak sehat telah menimbulkan macam-macam penyakit, mulai dari stres, penyakit jantung sampai penyakit lupa.

Gambar: http://www.lifeprint.com

TITIK-TITIK KECIL

Dr. Arfan Mappalilu, SpS mengingatkan stres, merokok, kebiasaan hidup dan pola makan masyarakat kini sudah kacau. Coba ingat-ingat, bukankah kita semua sekarang ini sudah jarang dan malas berolah raga, dan aktivitas pun tidak seimbang antara kerja dan istirahat, plus pola makan yang cenderung serba instan.

Nah, keadaan ini dalam jangka panjang beresiko menimbulkan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan kolesterol tinggi yang bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah. Bila penyumbatannya di pembuluh darah jantung maka menimbulkan serangan jantung, jika di otak mengakibatkan stroke. Itu bila sudah terjadi penyumbatan besar di pembuluh darah.

Yang sering tidak diketahui oleh kita adalah adanya penyumbatan-penyumbatan kecil di pembuluh darah yang tidak ada keluhan tapi bisa menyebabkan lupa. Pada usia lebih dari 30 tahun, kalau dilakukan pemeriksaan CT scan sudah terlihat bintik-bintik penyumbatan di pembuluh darah otak. Ini yang menyebabkan Anda yang usianya sudah lebih dari 30 tahun menjadi mudah lupa. Lupa du sini paling sering akibat memori yang paling baru, misalnya kemarin sudah bikin janji dengan siapa. Penyakit lupa pada usia muda hanya mengganggu daya ingatnya tapi pola pikir tidak terganggu.

Sekitar 10 tahun lalu jarang ditemui pasien mengalami stroke di bawah usia 45 tahun. Akan tetapi yang terjadi adalah timbulnya titik-titik kecil penyumbatan pembuluh darah di otak, yang mudah menimbulkan lupa. Sebaliknya, sekarang usia 33 tahun saja sudah diserang stroke. Artinya, bintik-bintik penyumbatan kecil di pembuluh darah sudah terjadi sebelumnya. Penyebabnya apalagi kalau bukan stres yang mudah menimbulkan tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, dan diabetes akibat kebiasaan hidup yang tidak sehat. Yang paling berbahaya adalah titik-titik kecil penyumbatan di otak, yang mudah menimbulkan lupa.

STRES DAN PENYEBAB LAIN

Penyakit lupa rupanya kelanjutan dari penyakit lain, seperti diabetes. Kondisi penderita diabetes, yang gula darahnya sedang tinggi dan tidak terawasi, dapat mengganggu penyimpanan memori di otak. Akibatnya, Anda jadi sering lupa. Kenaikan gula darah ini juga disebabkan oleh stres. Dengan demikian, stres secara tidak langsung mendorong Anda jadi sering lupa. Kita sekarang ini semakin gampang stres. Mereka yang berusia 30 tahun bisa menderita hipertensi. Mungkin saja akibat faktor keturunan tapi lebih sering karena makan sembarangan, serba instan dan tidak bisa mengendalikan kehidupan.

Stres, apalagi stres jangka pendek, biasa membuat Anda susah fokus atau konsentrasi. Jadim lekas lupa. Sedangkan stres berkepanjangan bisa menaikkan gula darah dan tensi darah. Akhirnya, Anda jadi diserang penyakit lupa. Tipe kepribadian orang ikut berpengaruh terhadap penyakit lupa. Misalnya, Anda yang biasa lekas panik. Anda yang ingin segalanya sempurna atau Anda yang terlalu berambisi dalam hidup. Tipe kepribadian ini mudah menimbulkan stres kalau kenyataan hidup tidak sesuai dengan keinginan.

Penyebab lain, seperti kondisi orang diabetes, gulanya tinggi dan tidak diawasi mengganggu penyimpanan memori di otak. Penyakit lupa juga bisa akibat kurang tidur. Normalnya, orang dewasa harus tidur selama enam jam, sementara anak-anak dan remaja harus tidur selama delapan jam. Konsumsi obat-obatam yang berlebihan atau minum obat dalam jangka waktu lama, juga bisa menimbulkan lupa. Yaitu, Anda yang sehari-harinya sering minum obat terutama obat tidur dan obat penenang.

Tampaknya tren ke depan usia penderita penyakit lupa, semakin muda usianya. Karena kita seringkali gampang saja minum obat. Baru sakit kepala ringan saja, buru-buru minum obat. Sakit kepala setiap hari, setiap hari pula minum obat sakit kepala. Kebiasaan minum obat ini dapat menimbulkan efek samping, mulai dari fungsi ginjal atau fungsi hati (liver) yang terganggu sampai dapat mengganggu fungsi memori. Padahal seringkali sakit kepala seperti ini lebih disebabkan oleh ketegangan otot. Ini yang menimbulkan nyeri di leher dan kepala.

Sekitar 10 tahun terakhir semakin banyak pasien usia 30 tahun ke atas yang mengeluh sering lupa. Penyakit lupa paling sering adalah lupa akibat memori pendek, seperti lupa janji yang dibuat kemarin, lupa mau bicara apa atau kurang bisa mencerna kata-kata. Kebanyakan yang lupa pada usia muda adalah mereka yang berpendidikan dengan beban kerja yang berat. Kembali lagi, gaya hidup jadi gara-gara munculnya penyakit lupa. Bukan cuma bebab kerja yang menumpuk dan istirahat tidak cukup tapi juga polusi udara yang sudah pada tingkat berbahaya dengan semakin banyak mobil dan motor di jalan. Kalau polusi itu masuk ke pembuluh darah, beredar ke otak, bisa mengacaukan daya ingat. Bisa jadi penyakit lupa pada usia 30 tahun tidak terdeteksi karena dianggap bukan penyakit.

DEMENSIA DAN ALZHEIMER

Penyakit lupa di usia 30 tahun adalah lupa akibat gangguan memori saja, sedangkan fungsi berpikirnya normal. Berbeda dengan penyakit lupa yang disebut demensia dan alzheimer. Demensia atau lebih dikenal sebagai pikun adalah gangguan memori sekaligus gangguan berpikir. Jadi, proses berpikirnya pun terganggu. Demensia kebanyakan menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun bahkan di atas 60 tahun.

Ada dua jenis demensia, yaitu demensia akibat gangguan pembuluh darah dan demensia Alzheimer. Yang paling sering terjadi adalah demensia akibat gangguan pembuluh darah, misalnya stroke. Pasien yang mengalami stroke berkali-kali, biasanya lekas pikun karena sudah banyak sumbatan di pembuluh darah. Demensia ringan kadang-kadang dialami Anda yang berusia 40 tahun. Biasanya, penyebabnya karena ada bakat darah tinggi atau diabetes. Demensia akibat pembuluh darah, paling sering akibat penyumbatan kecil di otak, dan perkembangan penyakitnya perlahan-lahan.

Sedangkan demensia Alzheimer akibat sel otak yang fungsinya sudah menurun sehingga mengganggu daya ingat dan pola berpikir meski pembuluh darahnya tidak mengalami penurunan. Alzheimer menyerang mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Demensia Alzheimer kondisinya lebih parah. Pergerakan penyakitnya cepat sekali dari bulan ke bulan. Misalnya, bulan ini mulai terasa Alzheimer, bulan depan lebih berat lagi. Pada tahap semakin kronis, membuat penderitanya tidak bisa makan, tidak bisa mandi, tidak mengenal anggota keluarganya lagi, seharian tidak istirahat, tengah malam tidak tidur, dan sudah tidak bisa membedakan di mana kamar mandi.

TIPS PENCEGAHAN AGAR TIDAK LUPA

Lihat dulu apakah lupanya masih normal atau karena penyakit. Kalau lupanya masih normal, hanya karena tidak bisa mengelola stresnya maka yang harus diobati terlebih dahulu adalah cara meredekan stresnya itu. Boleh-boleh saja minum vitamin otak tapi belum perlu minum obat penghilang lupa. Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen otak.

Yang harus dilakukan adalah mengubah perilaku hdupnya, supaya hati lebih tenang. Kalau lupa bersifat organik, artinya ada organ-organ tubuh yang terganggu fungsinya maka yang harus disembuhkan adalah penyakit yang menimbulkan lupa, seperti diabetes dan darah tinggi. Jadi, penyakitnya itu yang terlebih dahulu harus diobati.

Bukan cuma fisik kita yang harus olah raga, otak pun perlu senam. Otak prinsipnya sama dengan organ lain. Otak akan berkurang kemampuannya untuk mengingat bila tidak digunakan sebagaimana mestinya, yaitu untuk berpikir. Otak yang lama tidak dipakai untuk berpikir lama kelamaan akan rusak. Senam otak ini lebih baik segera dilakukan sejak usia pertengahan dua puluhan, untuk mendapatkan hasil yang optimal alias tidak lekas lupa.

Dzikir sangat membantu menenangkan diri. Dzikir membuat kita selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dzikir juga membantu Anda untuk selalu fokus pada kegiatan dzikir. Dengan kata lain, dzikir melatih otak untuk berpikir sehingga dapat mengatasi penyakit lupa.

Senam otak pada dasarnya melatih otak untuk berpikir. Senamnya berupa permainan (games), main tebak-tebakan dan mengisi teka-teki. Otak kiri berfungsi untuk mengingat dan menghitung sedangkan otak kanan digunakan untuk hal-hal yang bersifat seni. Pola hidup sekarang kurang menggunakan otak. Contohnya, menonton TV yang merupakan kegiatan satu arah.

Yaitu, melihat TV saja tanpa menggunakan otak untu berpikir. Kalau berjam-jam nonton TV untuk waktu yang lama terutama yang tidak bersifat edukatif, lama-kelamaan bisa menimbulkan gejala mudah lupa. Batas aman menonton TV setiap hari maksimal dua jam, yang dibagi ke dalam beberapa waktu, yaitu pagi, siang dan sore. Daripada menonton TV yang lebih baik memanfaatkan waktu untuk membaca. Tidak harus membaca buku yang tebal dan serius. Bacaan yang ringan seperti majalah atau koran, bahkan lebih baik lagi membaca Al-Qur'a, bisa melatih otak untuk berpikir. Kegiatan membaca sama dengan senam otak.

Namanya lupa, tentu tidak ingat lagi. Kebiasaan buruk ini sangat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Mau bagaimana lagi, kita seringkali tidak melepaskan diri dari belenggu lupa. Nah, berikut beberapa tips yang berguna bagi Anda untuk menghindari diri dari lupa.

  1. Jangan menunda pekerjaan. Kebiasaan buruk ini membuat Anda cepat lupa. Begitu ada pekerjaan, kerjakan sekarang juga.
  1. Buat daftar pekerjaan. Kalau tidak memungkinkan secepatnya menyelesaikan pekerjaan, tulislah dalam buku khusus mengenai apa saja yang harus Anda lakukan. Biasakan membaca daftra rencana kerja itu setiap pagi.
  1. Kalau penyakit lupa semakin kronis, sampai-sampai sering lupa membaca rencana kerja setiap pagi maka mau tidak mau Anda harus menyediakan alat tulis di mana saja dan kapan saja. Di dinding ruang makan bisa Anda pasang whiteboard untuk mencatat daftar pekerjaan atau kegiatan sehari-hari. Atau menyediakan agenda plus spidol di kamar, dapur, dan ruang keluarga.
  1. Handphone juga bisa menjadi alat untuk mencatat berbagai pekerjaan yang harus Anda selesaikan.
  1. Mungkin ini satu cara ampuh yang Insya' Allah membuat Anda tidak lupa. Yaitu, meminta tolong orang-orang terdekat Anda untuk mengingatkan Anda harus melakukan apa saja hari ini, besok, lusa bahkan minggu depan.



Dikutip dari Majalah Aulia, oleh: Ratih Sayidun

Posting Komentar untuk "Masih Muda Tapi Pelupa?"