Pengantin Pria, Seberapa Sempurna Dirimu?
Alhamdulillah, lamaran Anda sudah diterima dan tanggal hajatan besar sudah disepakati. What next? Kalau baru pada titik ini Anda mulai berpikir untuk mempersiapkan diri sebagai calon pengantin pria, terlambat banget. Sekali lagi terlambat banget.
Seorang pemuda Muslim sejati sudah mempersiapkan dirinya menjadi calon pengantin, calon suami, sejak hari pertama ia menyadari bahwa dirinya sudah baligh, sudah mukallaf, sudah menanggung beban syariat Islam secara sempurna. Sudah menjadi lelaki 100%.
Kapan itu? Sejak Anda bermimpi basah (junub) pertama kali. Mungkin di usia 14 atau 15 tahun. Ketika jakun sudah tumbuh di leher Anda, ketika suara Anda mulai pecah. Mahasuci Allah yang telah menyempurnakan proses pertumbuhan jasad dan diri Anda.
![]() |
Gambar: http://www.pulaubatik.com |
Jadi, sesudah keluarga calon istri Anda menerima lamaran dan hari pernikahan disepkatai, persiapan Anda seharusnya sudah memasuki tahap penyempurnaan. Bukannya baru dimulai.
Penyempurnaan persiapan besar-besaran ini bukan cuma untuk aqad nikah juga untuk perjalanan panjang sesudah nikah. Sepanjang apa? Sepanjang hidup sampai mati? Bukan, sampai kehidupan sesudah mati.
Sampai Anda mempertanggungjawabkan kehidupan berkeluarga Anda di hadapan Mahkamah Padang Mahsyar, ketika Anda berdiri sebagai terdakwa di hadapan Hakim Mahaagung Allah 'Azza wa Jalla. Hasil Pengadilan Mahsyar inilah yang akan menentukan apakah Anda akan selamat berakhir di surga, atau seluruh record kehidupan rumah tangga Anda akan membuat Anda, istri dan anak-anak hasil perkawinan Anda berdua tersungkur ke dasar neraka.
Persiapan besar-besaran yang harus disempurnakan oleh seorang calon pengantin pria harus menjangkau keselamatan dirinya, istrinya dan keluarganya di sepanjang sisa umur di dunia, di alam Barzakh dan di alam Akhirat yang kekal.
Teramat sangat rugilah calon pengantin pria yang sebagian besar waktu dan tenaganya dikonsentrasikan untuk hal remeh-temeh, seperti memilih baju warna apa,blangkon jenis apa, pre-wedding photo session, keris yang bagaimana, sewa gedung yang mana, makanannya apa saja, parfum merek apa, siapa saja yang mendampingi waktu berjalan ke pelaminan.
Urusan aqad nikah sepasang Muslim dan Muslimah jauh lebih penting dari urusan remeh seperti itu. Lelaki Muslim 100% memegang kendali acara aqad nikah dan walimatul 'ursy-nya. Ini aqad nikahnya. Bukan aqad nikah orang lain. Aqad nikah yang hari-H dan hari-hari sesudahnya harus dipertanggungjawabkannya di hadapan Allah, bukan menjadi tanggung jawab orang lain.
Sempurna atau tidaknya persiapan pernikahan Anda, ada di tangan Anda, bukan di tangan orang lain. Berikut ini tujuh langkah penyempurnaan persiapan Anda sebagai calon pengantian pria.
1. Taubat Nasuha
Laki-laki sempurna bukan laki-laki yang tidak pernah berbuat kesalahan dan dosa, melainkan lelaki yang menjaga diri dari perbuatan dosa, dan rajin bertaubat memohon ampun kepada Allah Ta'ala atas semua dosanya sekecil apapun itu.
Demikianlah kepribadian para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, para lelaki 100% yang kehidupannya dibimbing langsung oleh Wahyu Allah lewat teladan Rasulullah, lelaki terbaik.
Lengkapi daftar dosa kecil dan besar yang pernah atau bahkan sering Anda lakukan sejak Anda baligh sampai hari ini. Kembalikan sepenuhnya kepada Allah dengan penuh penyesalan. Mohon ampunannya. Bertekadlah untuk sama sekali tidak mengulanginya lagi.
2. Taqarrub ila Allah: shalat, dzikir, doa
Merapatlah sedekat mungkin kepada Allah. Sempurnakanlah shalat-shalat Anda dengan memahami makna semua bacaan di dalamnya. Basahi terus kalbu dan bibir Anda dengan Subhanallah, Alhamdulillah, wa Laa ilaha illa Allah, Allahu Akbar.
Angkat tangan Anda, jadikan doa sebagai awal segala kegiatan Anda. Jangan mengira berjalan baiknya semua urusan Anda itu karena kepintaran dan keterampilan Anda. Semua terjadi semata-mata karena diizinkan Allah. Mintalah keberkahan sempurna dari Allah untuk semua amal yang Anda lakukan, baik kecil maupun besar.
3. Ta'lim
Tambahi terus akal Anda dengan ilmu yang bermanfaat mengenai segala hal, terutama yang berkaitan dengan aqad nikah dan walimatul 'ursy. Bukalah Al-Qur'an dan kitab-kitab Hadits. Kedua rujukan itulah akar dari semua referensi kehidupan Anda. Gunakan buku dan sumber ilmu yang lain selama semua itu merujuk dan memperkuat kecintaan Anda kepada Al-Qur'an dan Hadits. Jika tidak, atau bahkan menjauhkan dan melemahkan keyakinan Anda kepada keduanya, tinggalkan.
4. Tadrib Jasadiyah
Sempurnakan persiapan tubuh fisik Anda dengan makanan yang bergizi tinggi, bukan berjumlah banyak. Perbanyak minum air putih, susu, madu, habbatussaudah. Berbekamlah karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan bekam secara rutin sebulan sekali. Berolahragalah. Siapkan tubuh Anda untuk menghasilkan sel sperma shalih, sehat sempurna dan cerdas, yang akan dijelmakan Allah menjadi keturunan Mu'min yang jauh lebih baik mutunya daripada Anda dan istri Anda.
5. Syahadah
Perbarui Syahadat sebagai mission statement Anda. Nyatakan berkali-kali baik kepada diri Anda sendiri, kepada calon pengantin perempuan, kepada orangtua Anda, kepada sanak saudara handai taulan dan teman-teman Anda, bahkan Anda bertekad melakukan pernikahan hanya kerena Allah Ta'ala saja.
Bukan karena tradisi. Bukan karena diharuskan keluarga. Bukan karena takut jadi jadi bujang lapuk. Bukan karena malu pada teman-teman yang sudah menikah. Karena Allah Ta'ala saja. "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah saja."
6. Menyempurnakan Kesamaan Visi
Alangkah indahnya jika kelima visi di atas dimiliki tidak hanya oleh Anda dan calon pengantin perempuan, tapi juga dimiliki seluruh anggota keluarga dari kedua belah pihak calon mempelai.
Setiap kali pertemuan atau rapat persiapan pernikahan, pembicaraan mengenai visi dan misi ini haruslah mendominasi pembicaraan. Jika perlu, seorang ustadz atau ulama selalu dihadirkan dalam setiap pertemuan agar suasana ruhiyah dan ilmiyah selalu terjaga. Baru di sisa waktu yang ada dibicarakan berbagai keperluan yang sifatnya fisik dan administrasi.
7. Persiapan Awal Kehidupan Berumah Tangga
Yang jauh lebih penting daripada prosesi aqad nikah dan walimatul 'ursy yang hanya beberapa hari itu, adalah penyempurnaan persiapan kehidupan berumah tangga lewat peningkatan kualitas 'ibadah, 'ilmu dan 'amal shalih Anda dalam skala yang jauh lebih besar dan nyaris tak terbatas.
Semoga Allah menyempurnakan semua persiapan Anda sesempurna mungkin. Hanya kepada Allah kita menggantungkan dan mengembalikan segala urusan, bukan kepada yang lain.
Dikutip dari Majalah Aulia, oleh: Dzikrullah
Posting Komentar untuk "Pengantin Pria, Seberapa Sempurna Dirimu?"