Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Membesarkan Bebek dengan Ampas Singkong

Tips Peternakan - Postingan kali ini merupakan selingan saja. Sekedar sharing informasi, sekedar berbagi pengalaman dalam pembesaran bebek. 

Halo, Semoga Rahmat dan Berkat Allah Menyertai Anda. Jumpa lagi sobat ternak rumahan semua. Salam Satu hobi. Kali ini saya coba mereview, berbagi pengalaman tentang memelihara bebek, untuk konsumsi sendiri, skala kecil-kecilan, paling 10 ekor atau 20 ekor.

Bebek
Source: Ist/Net

Jadi saya mohon izin nya buat para Master- Master pemelihara bebek, peternak bebek yang sudah lebih besar. Saya hanya ingin berbagi pengalaman sedikit, semoga ini bermanfaat buat anda. 

Sebagai catatan saya akan habiskan materi tambahan, tentang bebek dulu, baru kemudian kita bahas lagi seputar ternak ayam dan alternatif -alternatif pakan, di next post. 

Dalam pembesaran anak-anak bebek kali ini, postingan yang saya sajikan memang tidaklah lengkap, dan saya minta maaf karena saya hanya sekedar ingin sharing saja, membagikan pengalaman yang sedikit ketika membesarkan beberapa ekor bebek. 

Yang ingin saya bagikan tentu saja pengalaman dalam pembesaran, dalam pemberian pakan. 

Tidak ada catatan khusus tentang bebek yang saya besarkan, karena hanya selingan saja. Sehingga pembesarannya juga  bersama-sama dengan pembesaran entok dan tidak semua saya dokumentasikan, karena lebih fokus dokumentasi tentang ayam. 

Yang jelas dalam pembesaran unggas-unggas ini, saya selalu menggunakan campuran ampas tahu ataupun ampas singkong yang difermentasi lebih dahulu. Tentu saja diberi campuran dedak katul, bran pollard, kosentrat, ataupun tepung ikan. 

Tepung ikannya terkadang masih buatan sendiri, dari ikan yang direbus, lalu ditambahkan dedak padi, kemudian difermentasi, seperti dijelaskan di postingan sebelumnya. 

Baru kemudian diambil sebagian, untuk campuran pakan ayam, entok, bebek, atau unggas-unggas lainnya. 

Di postingan ini lebih saya tekan kan tentang penggunaan pakan yang saya pilih. Yang jelas dengan perbedaan pakan pembesaran, antara  menggunakan ampas tahu dan ampas singkong, saya lebih memilih dengan campuran fermentasi ampas singkong. 

Karena apa? Karena kalau menggunakan ampas singkong jatuhnya lebih murah, dengan total nilai protein yang kira-kira sama dengan ampas tahu.    

Contohnya seperti ini, untuk pembuatan pakan dengan nilai protein antara 17% hingga 19% atau terkadang hingga mendekati nilai protein 21%, kalau menggunakan fermentasi ampas tahu, per kilogramnya sekitar Rp 5.000.

Sedangkan kalau menggunakan campuran fermentasi ampas singkong, perkilogramnya sekitar Rp 2.300 atau Rp 2.500.

Kenapa bisa lebih murah hingga sekitar 50 % nya? Hal ini dipicu meningkatnya 4 hingga 5 kali lipat, nilai protein ampas singkong yang difermentasi. 

Jadi kesimpulannya, misalkan kita buat pakan 50 kg maka dibutuhkan pakan fermentasi ampas singkong 35 kg, dedak katul padi dan bran pollard masing-masing 5 kg kosentrat 144 3 kg , Voer 511 atau BR-1 sebanyak 2 kg. 

Dan ketika kita berikan pakan tersebut dari usia DOD hingga masa panen maka bobotnya tercapai, biasanya bebek ada yang dipanen usia 35 hingga 40 hari, ataupun dipanen di usia 45 hingga 50 hari, ada juga yang dengan usia 55 hingga 60 hari. Ini usia panen paling maksimal, yaitu 2 bulan. 

Dan jenis bebek yang saya pelihara, jenisnya campur, ada yang Hibrida, ada yang Khaki Campbell, ada juga yang bebek lokal. 

Untuk detailnya, jenisnya, saya juga kurang paham tentang Bebek ini, jadi saya minta maaf kalau informasinya kurang komplit. 

Kalau yang saya pelihara bebek-bebek ini sebagian saya potong untuk konsumsi sendiri. Jadi saya biarkan saja hingga lewat masa panen, terutama yang betina. 

Yang jantan masuk usia maksimal 2 bulan sudah kita potong, yang kita sisakan hanya yang betina. Ketika masuk usia panen ataupun lewat masa panen, hasil timbangan juga tidak berbeda jauh.

Untuk itulah ketika lewat masa panen, bebek bebek betina saya biarkan saja karena rencananya akan saya ambil hasil telurnya, nenjadi bebek petelur. Di next post, kalau Allah ijinkan, kita akan bahas  juga tentang hasil telur bebek-bebek ini.

Jadi kalau anda memelihara bebek kecil-kecilan misalkan 10 ekor, tidak untuk komersil, setidaknya usia 2 bulan itu maksimal sudah harus anda potong, ya.

Kalau anda untuk dijual, paling lambat, kalau bisa tercapai bobot 50 hari, bisa anda jual atau paling lambat tetap 2 bulan harus anda jual.

Karena apa? Karena kalau anda tunggu misalkan usia 3 bulan atau lebih, RUGI!!! Karena kenaikan bobot bebek itu kadang hanya naik, hanya 100 gram atau 200 gram ya. Jadi kalau untuk dipotong sendiri, kita biasanya usia 2 bulan sudah saya potong. 

Agar pakan tidak keluar banyak, lewat usia panen hingga usia 6 bulan, usia masa bertelur tentu saja pakan kita siasati agar lebih murah lagi. Dan perlu anda ketahui bebek ini makannya, ya.. gak habis-habis. Anda beri berapapun ya akan habis. Apalagi kalau ada air, iya kan. Dia harus disediakan air, karena habis makan dia selalu mencari air. 

Untuk pemeliharaan sehari-hari saya gunakan sistem kering, jadi kandang terkena sinar matahari dan kondisi kandang harus terjaga tetap kering, dan untunglah dengan menggunakan pakan fermentasi ini membantu alas kandang tidak berbau, dan terjaga tetap bersih.

Kalau pemberian pakan agak kering maka bekas makanan biasanya saya berikan air, tapi terkadang juga sesekali makanan saja campur air, jadi dikombinasi saja.

Dan bebek-bebek ini selalu lahap, ketika diberi makan, tidak pernah tidak berselera, setiap diberi makan selalu doyan, selalu habis dan habis, tempat makan pun selalu bersih. 

Demikian info dari Tips Peternakan tentang  bebek kecil-kecilan. Semoga bermanfaat buat anda. Terima kasih telah mengikuti postingan-postingan kami, semoga bermanfaat.

Jangan lupa bahagia buat kita semua. Dan Salam sukses buat kita semua. Kita jumpa lagi di next post.

Salam sukses, Salam sehat selalu buat kita semua. Terima kasih. 

Posting Komentar untuk "Tips Membesarkan Bebek dengan Ampas Singkong"