Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat-Kiat Bagi Pemuda Dalam Menjauhi Zina

Banyak pemuda yang dilanda kecemasan, kebingungan, dan pertentangan batin akibat realitas masyarakat zaman sekarang yang menyedihkan, di mana wanita-wanita yang mengobral aurat terlihat di semua tempat, hal-hal yang membangkitkan birahi tersebar luas, dan cara cara pemuasan birahi secara haram mudah dilakukan.

Pria muslim
Gambar: pexels.com
Di mana hubungan antara pria dengan wanita telah menjadi sesuatu yang wajar, dengan dalih pertemanan di sekolah, kemitraan di tempat kerja, atau pentingnya menjalin cinta sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, serta hal-hal lain yang bertentangan dengan perintah agama untuk menjaga pandangan dan kehormatan diri, menjauhi keharaman dan segala penyebabnya, seperti berdua-duaan dengan lawan jenis, percampuran antara laki-laki dengan perempuan (ikhtilath) dan hubungan yang tidak sesuai dengan syariat.

Apa yang harus dilakukan pemuda yang terus menerus dibujuk oleh syahwat di mana saja berada, di jalan, di televisi, di kampus, atau di tempat lain? Bagaimana dia dapat menyelamatkan diri di tengah realitas masyarakat yang sangat menyedihkan ini?

Jalan keluar terbaik dari semua itu adalah berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallami.

Berikut ini beberapa kiat yang dapat membantu Anda untuk melaksanakan hal tersebut:
  1. Jauhilah bujukan dan godaan sekuat tenaga.
  2. Jaga dirimu dengan rajin mengerjakan shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur‘an.
  3. Rajinlah berpuasa, sebab puasa dapat menenangkan syahwat, seperti dijelaskan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Puasa itu akan menjadi perisai baginya.”
  4. Sibukkan diri dengan hobby yang positif. Jangan sampai ada waktu kosong atau duduk sendirian tanpa perbuatan yang produktif.
  5. Seringlah berdoa pada waktu-waktu mustajab, agar Allah membantumu dalam menjaga kehormatan diri sebelum menikah dan menganugrahimu istri salehah.
  6. Cari teman yang baik yang membantumu untuk selalu taat kepada Allah dan jauh dari maksiat.
Semakin teguh engkau menjaga kehormatan diri dari hubungan yang haram sebelum menikah, semakin besar rasa nikmat yang engkau rasakan dari pernikahan yang halal. Sebab, orang-orang yang terjerumus ke dalam perzinaan sebelum perkawinan, akan selalu dirundung kesusahan. Dia didera perang batin, apakah akan terus hidup dalam pelukan wanita yang keji, mahir merayu, menggoda, bermain cinta, sekaligus genit dan tidak memiliki rasa malu, ataukah akan hidup dengan wanita yang menjaga kehormatan dan kesucian diri, namun tidak terampil merayu, memikat, dan menggoda kecuali secara teoritis saja? Jika dia sudah membanding bandingkan kedua jenis wanita itu, berarti dia sudah terjerumus ke kubangan dosa yang dalam.

Yang dapat menyelamatkanmu dari perang batin dan dilema itu hanya satu hal, yaitu memasuki bahtera rumah tangga dengan niat yang suci, iffah, dan taubat nasuha.

Ajari istrimu hal-hal yang kau sukai. Ini bukan aib dan tidak memalukan. Ketahuilah, gairah dan hasrat wanita nyaris sama, jika mereka berada di lingkungan yang sama. Wanita tidak berbeda satu dengan lainnya, kecuali dari segi bahwa seorang wanita memperlihatkan gairah dan hasratnya, sedangkan wanita yang lain menyembunyikannya.
Engkau takkan memahami apa artinya ketenangan mental, emosional, dan seksual, meskipun engkau telah menjalin asmara dengan ratusan gadis. Hal ini hanya dapat kau temukan di dalam naungan pernikahan yang sah secara syar’i bersama istri yang kau cintai dan mencintaimu. Tahun-tahun yang kau lalui tanpa pernikahan, layak dihapus dari daftar tahun-tahun kehidupanmu yang membahagiakan. 

Problem dan Solusi

Beberapa orang mengatakan, pemudahan dan peringanan mahar, akan membuat para pemuda malas menjaga pernikahan dan akan berani menjatuhkan talak secara sembarangan kepada istri karena sebab-sebab yang sepele, lalu menikah lagi. 

Solusi terbaik untuk problem ini adalah mahar tetap dibuat ringan. Tapi, suami yang menceraikan istri tanpa sebab syar’i harus dikenakan sanksi membayar jumlah uang yang besar kepada istrinya itu. Dengan demikian, ajaran Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk meringankan mahar dapat kita jalankan, dan pada waktu yang sama kita dapat menjamin bahwa para suami takkan berani menelantarkan istri atau menceraikannya tanpa sebab yang kuat.


Disadur dari buku "Untukmu yang Akan Menikah & Telah Menikah", Karya Syaikh Fuad Shalih, terbitan Pustaka Al-Kautsar.

Posting Komentar untuk "Kiat-Kiat Bagi Pemuda Dalam Menjauhi Zina"