Jangan Buka Pintu Neraka!
Anda masih punya ayah dan ibu? Anda ingin masuk surga? Tentu saja! Nah, ayah dan ibu Anda adalah dua pintu Anda menuju surga. Sebaliknya, mendurhakai orangtua adalah salah satu dosa besar yang akan mengantarkan seseorang masuk ke neraka. Na'udzubillahi min dzaalik.
Ada salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam yang bernama 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu'anhu yang menggambarkan betapa Allah membukakan dua pintu surga kepada Muslim yang berbuat baik kepada orangtuanya. Sebaliknya, kalau dia membuat orangtuanya marah, maka Allah tidak akan menerimanya sampai kedua orangtuanya memaafkannya.
Bagi seorang anak, melayani orangtua adalah hal yang penting dalam hidup mereka, baik ketika orangtuanya masih kuat apa lagi saat sudah lanjut usia sehingga membutuhkan pelayanan dan perawatan yang lebih intensif. Sangat tidak berperasaan meninggalkan orangtua ketika mereka renta dan bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Ini termasuk dosa besar.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam seperti diriwayatkan Abu Bakrah Nufai bin al-Harith mengatakan, "Apakah aku tidak memberitahukanmu tentang dosa besar? Rasulullah menanyakan ini tiga kali. Para sahabat pun berkata, "Beritahu kami, ya Rasulullah." Maka kata Rasulullah, "Menyekutukan Allah dan durhaka pada orangtua."
![]() |
Gambar: http://www.islamiclife.com |
MENYENANGKAN ORANGTUA
Seorang anak bisa berlaku baik kepada orangtuanya dengan merawat mereka, memenuhi semua kebutuhannya, menghormati, menjaga silaturrahim, memberikan dukungan emosional dan finansial, juga mengajarkan anak-anak mereka menyayangi kakek dan neneknya. Menyenangkan hati mereka ketika bersama mereka, dengan mendengarkan cerita mereka, meminta nasihat dan menyayangi mereka.
BALAS BUDI?
Suatu kali, putra 'Umar bin al-Khaththab, Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma melihat seorang lelaki menggendong ibunya mengelilingi Ka'bah. Lelaki itu kemudian bertanya pada 'Umar, "Apakah dengan begini aku telah memenuhi kewajibanku kepadanya?" 'Umar menjawab, "Membalas satu saja sentakan rasa sakit yang dialaminya ketika melahirkanmu tidak cukup. Namun, engkau telah berbuat baik dan Allah akan membalas kebaikanmu." (dari kitab Al-Kabair)
Zurah bin Ibrahim juga bertanya kepada 'Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu, "Aku memiliki seorang ibu renta yang tidak dapat buang air. Aku membantu mengangkatnya. Aku juga membantu ia membersihkan diri dengan memalingkan wajahku. Apakah telah memenuhi kewajibanku kepadanya?"
'Umar berkata: "Belum."
Lalaki itu bertanya lagi, "Walaupun aku telah menggendongnya dan bersusah payah membantunya?"
'Umar menjawab, "Ketika kau kecil dulu, ia juga melakukan hal yang sama untukmu. Dia bersusah payah agar kau hidup. Sedangkan saat ini kau (melakukan semua itu sambil) menunggunya mati." (Birr-ul-Walidayn, karya Ibn al-Jawzi)
TERIMA KASIH
Hormat dan patuh pada orangtua adalah salah satu cara menunjukkan rasa terima kasih kepadanya.
Allah berfirman, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al-Qur'an Surah Luqman: 14)
Sepupu atau putra paman Nabi, Al-Abbas bin Abdul Muthalib, yakni Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhuma, mengatakan, "Barangsiapa yang bersyukur pada Allah tetapi tidak menghormati orangtuanya, Allah tidak akan menerima rasa syukur mereka."
Inilah mengapa Rasulullah mengatakan bahwa ridha Allah ada pada ridha orangtua dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat marah orangtuanya.
SIFAT NABI
Allah telah memuji Nabi Yahya 'alayhissalam karena telah berbuat baik kepada orangtuanya yang sudah renta.
"Dia (Nabi Yahya) seorang yang berbakti kepada kedua orangtuanya dan bukan orang yang sombong dan durhaka." (Al-Qur'an Surah Maryam: 14)
Allah juga memuji Nabi Isa 'alayhissalam karena telah melayani ibunya dengan penuh kasih. "Dan berbakti kepada ibuku dan Allah tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi durhaka." (Al-Qur'an Surah Maryam: 32)
Sehingga sudah jelas bahwa patuh dan bersikap melayani adalah salah satu sifat Nabi. Ketika anaka-anak mendedikasikan hidupnya melayani kedua orangtua, patuh, dan tidak melalaikan kewajibannya pada mereka, khususnya kepada ibu mereka, Allah janjikan bagi mereka imbalan berupa surga.
RENDAH HATI
Allah telah berfirman, "Tuhanmu telah menetapkan, 'Jangan menyembah kecuali kepada-Nya, dan berbaktilah kepada ibu-bapak. Jika salah seorang diantaranya atau keduanya sudah lanjut usia, jangan sekali-kali kamu mengucapkan 'ah' dan jangan pula membentak mereka. Ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik penuh hormat. Bersikaplah rendah hati kepada keduanya, penuh kasih, dan berdo'alah, 'Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasuhku sewaktu aku masih kecil.' Tuhanmu lebih mengetahui segala yang ada dalam hatimu." (Al-Qur'an Surah Al-Israa: 23-25)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam seperti diriwayatkan Ad-Daylami dan Al-Husain ibn 'Ali mengatakan, "Allah tidak menyukai mereka yang berkata 'Ah' kepada orangtuanya."
Berkata 'Ah' menurut Ibnu 'Abbas, menunjukkan rasa tidak suka terhadap permintaan orangtua. Hingga usia berapapun, seorang anak tidak diperkenankan berkata "Ah" kepada orangtuanya.
Ulama besar Mujahid mengatakan: "Ketika orangtua sudah lanjut usia dan tidak mampu lagi buang air sendiri, jangan sekali-kali merasa jijik dan mengatakan 'Ah' pada mereka. Bersihkan kotoran mereka seperti yang telah mereka lakukan kepadamu ketika kamu kecil dulu."
MEMAKAMKAN
Imam Abu Bakr al-Jassas mengatakan, "Jika ayah atau ibu seorang Muslim meninggal, ia tetap memandikan dan memakamkannya meski mereka tidak mempercayai Allah. Ini termasuk dalam perintah Allah agar seorang anak berbuat baik kepada orangtuanya."
Namun harus diingat bahwa Allah akan menolak permohonan ampun seorang anak untuk orangtuanya yang tidak mempercayai Allah.
KAPAN BERKATA TIDAK
Islam tidak memerintahkan siapapun untuk patuh terhadap perintah membangkang pada Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam berkata, "Dia yang mematuhi perintah untuk tidak patuh pada Allah termasuk orang-orang syirik dan musyrik. Jangan mematuhi makhluk ciptaan Allah jika mereka memintamu untuk tidak patuh pada Allah." (Shahih Muslim)
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam juga mengatakan, "Kepatuhan adalah hanya untuk sesuatu yang baik." (Shahih Al-Bukhari dan Muslim)
Sehingga cukup jelas bahwa kewajiban patuh pada orangtua hanya untuk hal-hal yang tidak bertentangan dengan perintah Allah. Allah berfirman, "Jika kedua orangtuamu memaksamu untuk mempersekutukan Aku tanpa ada pengetahuan padamu, jangan kau ikuti mereka tetapi pergaulilah mereka di dunia dengan baik, ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, akan Ku-beritahukan kepadamu segala yang telah kamu lakukan." (Al-Qur'an Surah Luqmaan: 15)
Perintah yang sama juga terdapat dalam surat Al-Ankabut ayat 8.
Imam Ibn Katsir mengatakan, "Jika orangtuamu berusaha keras mengubah keyakinan Islammu, jangan ikuti tetapi tetap berlaku hormatlah pada mereka."
Dikutip dari Majalah Aulia, oleh: Meutia Rahmi
Posting Komentar untuk "Jangan Buka Pintu Neraka!"