Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Efek Buruk Kecanduan Bermain Game

Assalamualaikum. Pada postingan kali ini, saya cuma mau memberi saran saja kepada teman-teman semuanya yang sudah kecanduan main game, dan kepada teman-teman yang belum kecanduan agar dapat mengontrol kegiatan bermain game nya.


Memang, bermain game tidaklah dilarang dan semua orang bebas bermain game. Yang penting ia dapat mengatur waktu nya, memperhatikan kesehatan nya (ingat makan, tidur, mandi), tidak melalaikan kewajiban nya (sekolah, ibadah, bekerja).

Biasanya sih, anak-anak usia 6 tahun sudah mulai menyukai bermain game. Sekarang ini mah orang-orang bisa bermain game dari berbagai gadget. Kalau dulu sih cuma ada Dingdong, Nintendo, Sega dan sejenisnya. Tapi sekarang udah beragam banget, entah melalui Play Station, X-Box, HP, Tablet, Pad, PC/Laptop.

Hemmm setidaknya ada beberapa dampak buruk jika seseorang sudah sangat kecanduan bermain game. Diantaranya:

1. Masalah sosialisasi

Karena lebih banyak ngabisin waktu untuk bermain dengan mesin (bukan manusia), si praremaja beresiko merasa canggung dan kurang nyaman kalo datang kesempatan untuk bergaul dengan temannya.

2. Masalah komunikasi

Kegiatan berkomunikasi bukan sebatas berbicara dan mendengarkan kalimat yang terucap, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang sering bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini. Apalagi kalo main game nya di rumah terus, gak keluar-keluar kecuali kalau mau sekolah.

3. Mengikis empati

Seringkali anak menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art (seni bela diri), dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain. Jangan heran kalo ada anak-anak yang abis maen game kemudian ia mencari kayu untuk dijadiin tongkat atau pedang-pedangan. Atau nyari kain panjang untuk dijadiin ikat kepala dan sabuk karate hehehe.

4. Gangguan motorik

Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk melatih kemampuan motoriknya. Resikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi badannya tidak maksimal. Bayangin aja kalo temen-temen bermain game sambil ngemil tanpa bergerak, cuma duduk-duduk doank. Kemungkinan beresiko badannya jadi gemuk, otot jadi kaku.

5. Gangguan kesehatan

Menatap layar video game secara konstan dalam waktu lama bisa mencetus serangan sakit kepala, nyeri leher, gangguan tidur, dan gangguan penglihatan. Apalagi kalo pake layar yang gede kayak monitor TV dan komputer, itukan radiasi nya lebih besar dan berpengaruh terhadap kesehatan otak.

Memang sih dari beberapa dampak negatif di atas, ada juga manfaat dari bermain game. Misalnya untuk mengisi waktu santai setelah seharian beraktifitas. Apalagi ada game yang dibuat untuk menstimulasi orang dalam berpikir, seperti game puzzle, kartu, catur atau teka teki. Tapi itu tidak terlalu berpengaruh kok. Saya tidak sepakat kalau game dapat membantu meningkatkan kecerdasan.

So, kalau mau bermain game sebaiknya memang tidak berlebihan deh. Saya saat masih duduk di bangku SD sempat kecanduan bermain game. Dampak buruk yang saya rasakan adalah malas belajar, saat di sekolahan sering membayangkan game, sering berbohong kepada orang tua, uang jajan habis, lupa waktu dan jarang bergaul hehehe.

Sekarang anak-anak dan remaja malah lebih parah lagi. Rela berjam-jam duduk di warnet, ada yang bolos sekolah pula dan lupa makan juga. Kemaren-kemaren ada juga berita bahwa ada orang yang meninggal karena bermain game selama 72 jam di sebuah warnet. Itu mah udah kelewatan banget yah, lupa segala-galanya. Yang namanya game itu pasti memberikan rasa penasaran kepada player nya.

Jadi kalo mau maen game maka bermainlah dengan sewajarnya sajalah. Gak enak juga kalo lagi sekolah, bekerja bahkan lagi ibadah, eh tiba-tiba terbayang-bayang sama game, kacau tuh kewajibannya.

Daripada kecanduan main game, mendingan belajar menulis atau melakukan apa saja yang dapat memberikan manfaat. Semakin dewasa maka seharusnya semakin maju pula cara berpikir kita.

Bukan berarti saya mengatakan bahwa para gamers itu tidak maju, tapi yang saya maksud adalah kenalilah kapabilitas, otoritas dan prioritas diri. Sehingga kita tahu apa yang mau kita lakukan sebelum mengambil keputusan dan pilihan. Apakah menjadi maniak game adalah sebuah keputusan dan pilihan? Saya rasa itu bukanlah keputusan dan pilihan yang tepat.

Titik tengkarnya adalah ketika kita menganggap game itu adalah hiburan yang cukup diperlukan. Padahal klaim seperti itu tidak selamanya benar. Karena hiburan itu memiliki varietas tersendiri. Kalau memang tetap ingin menjadi seorang maniak game, maka setidaknya berikan proporsi yang tepat dan seimbang agar kegiatan lain tidak terabaikan.

Yah mungkin cuma itu aja. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Kalau ada yang tersinggung diharapkan untuk tersungging biggrin smile.

Posting Komentar untuk "Efek Buruk Kecanduan Bermain Game"